SLDC BESERTA CONTOH UNTUK MASING - MASING TAHAPAN

NAMA  : ANNISA BADZLINA
NPM      : 10116939
KELAS : 2KA19
DOSEN : DYAH AYU DAMAYANTI


SDLC
merupakan singkatan dari System Development Life Cycle yang berarti tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh system analis dan programmer dalam membangun sistem informasi. Nah SDLC adalah siklus untuk membangun sistem dan memberikannya kepada pengguna melalui tahapan perencanaan, analisa, perancangan dan implementasi dengan cara memahami dan menyeleksi keadaan serta proses yang dilakukan pengguna untuk dapat mendukung kebutuhan penggunanya.
Berikut ini uraian mengenai masing-masing tujuh fase SDLC :
1.    Konseptual Perencanaan
Tahap ini merupakan langkah pertama dari setiap sistem. Selama fase ini kebutuhan untuk mendapatkan sistem diidentifikasi, kelayakan dan biaya yang diukur nilainya, dan resiko serta berbagai perencanaan pendekatan didefinisikan. Peran serta tanggung jawab untuk Aset Manajer, Perwakilan Sponsor, Sistem Agen Pembangunan (SDA), Sistem Dukungan Agen (SSA), dan berbagai pihak lain yang terkait dalam kebijakan SDLC yang ditunjuk selama tahap ini serta diperbarui selama siklus hidup sistem.
2.    Perencanaan dan Definisi Persyaratan
Tahap ini dimulai setelah proyek sudah ditetapkan dan sudah dilakukannya sumber daya yang tepat. Bagian pertama dari fase ini adalah berupa pengumpulan, mendefinisikan dan validasi fungsional, dukungan serta syarat-syarat pelatihan. Selanjutnya adalah mengembangkan rencana awal manajemen siklus hidup, perencanaan proyek, manajemen proyek, konfigurasi manajemen, dukungan, operasi, dan manajemen pelatihan.
3.    Desain
Pada tahap ini, fungsional, dukungan dan persyaratan pelatihan dituangkan ke dalam desain paling awal dan paling rinci. Keputusan ini dibuat untuk mengatasi bagaimana cara sistem akan memenuhi persyaratan fungsional. Awal desain sistem yaitu menekankan fitur fungsional dari sistem, diproduksi sebagai panduannya. Lalu desain system akhir diproduksi yang memperluas desain dengan menentukan semua hal-hal teknis yang diperlukan untuk mengembangkan sistem.
4.    Pengembangan dan Pengujian
Pada tahap ini, sistem yang dikembangkan atau diperoleh atas dasar spesifikasi. Sistem ini divalidasi melalui urutan unit, integrasi, kinerja, sistem, dan pengujian penerimaan. Tujuannya agar sistem berfungsi seperti yang diharapkan dan yang mensponsori mendapat kepuasan. Semua komponen sistem, komunikasi, aplikasi, prosedur, dan dokumentasi terkait yang diperoleh, diuji, dan diintegrasikan. Fase ini butuh partisipasi dari para pengguna yang kuat untuk memverifikasi pengujian secara menyeluruh dari semua persyaratan untuk memenuhi semua kebutuhan bisnis.
5.    Implementasi
Pada tahap ini, sistem baru dipasang di lingkungan produksi, melatih para pengguna, mengkonversi data, sistem diserahkan kepada sponsor, dan proses bisnis yang dievaluasi. Fase ini meliputi upaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan, menyelesaikan masalah sistem yang teridentifikasi selama proses pelaksanaan, dan rencana untuk menjaga kelestarian.
6.    Operasi dan Pemeliharaan
Pada tahap ini menjadi operasional selama fase ini. Di fase ini difokuskan untuk memastikan kebutuhan sponsor terus di lengkapi dan sistem terus melakukan sesuai dengan spesifikasi. Perangkat keras dan pemeliharaan perangkat lunak (software) di upgrade secara rutin supaya operasi sistem berjalan secara efektif. Pelatihan pengguna berlanjut selama fase ini, karena bertujuan untuk mengenalkan pengguna baru untuk sistem atau untuk memperkenalkan fitur baru untuk pengguna saat ini. Dukungan tambahan bagi pengguna disediakan, sebagai aktivitas yang sedang berlangsung, untuk membantu menyelesaikan masalah yang ingin di selesaikan.
7.    Disposisi
Pada tahap ini merupakan akhir dari siklus hidup sistem.Di tahap ini disediakan untuk penghentian sistem dan untuk memastikan informasi penting yang disimpan untuk akses di masa yang akan datang. Sistem, ketika ditempatkan dalam Tahap Disposisi, telah dinyatakan surplus usang dan telah dijadwalkan untuk shutdown. Fase ini untuk menentukan bahwa sistem (misalnya, peralatan, suku cadang, perangkat lunak, data, prosedur, dan dokumentasi) sesuai dengan peraturan dan juga persyaratan yang pas.

Sumber

 http://achmadfaisal20.blogspot.com/2016/06/sdlc-beserta-contoh-untuk-masing-masing_4.html

PENGERTIAN DAN MANFAAT PERLINDUNGAN TERHADAP ASPEK –ASPEK (CONFIDENTIALITY,INTEGRITY,AVAILABILITY) PADA INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS)

PENGERTIAN DAN MANFAAT PERLINDUNGAN TERHADAP ASPEK –ASPEK (CONFIDENTIALITY,INTEGRITY,AVAILABILITY) PADA INFORMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM (ISMS)

NAMA            : Annisa Badzlina
NPM               : 10116939
KELAS            : 2KA19
DOSEN          : DYAH AYU DAMAYANTI

PENGERTIAN

ISMS ( INFOMATION SECURITY MANAGEMENT SYSTEM ) ATAU SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI adalah istilah yang muncul terutaman dari ISO yang merujuk pada suatu sistem manajemen yang berhubungan dengan keamanan informasi.

ISMS diciptakan untuk melindungi berbagai macam aset informasi dari berbagai gangguan – gangguan keamanan.

Konsep utama ISMS untuk suatu organisasi adalah untuk merancang, menerapkan, dan memelihara suatu rangkaian terpadu proses dan sistem untuk secara efektif mengelola keamana informasi dan menjamin kerahasiaan, integrasi,serta ketersediaan aset – aset informasi serta meminimalkan risiko keamanan informasi.

Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek – aspek berikut :

1.      Confidentiality ( kerahasiaan ) ialah aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi, memastikan bahwa informasi tersebut hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang dan menjamin kerahasiaan informasi data yang sudah dikirim, diterima dan disimpan.
2.      Integrity ( integritas ) ialah aspek yang dapat melindungi bahwa data tersebut tidak dapat diubah kembali dan diakses tanpa seizin dari pihak yang berwenang serta menjamin keakuratan sebuah data yang dipertanggung jawabkan keutuhan informasi tersebut.
3.      Availability ( ketersediaan ) ialah aspek yang menjamin bahwa data tersedia saat dibutuhkan, memastikan pihak yang berwenang  dapat menggunakan informasi yang terkait.

MANFAAT

Keamanan informasi merupakan suatu upaya untuk mengamankan sebuah informasi yang dimiliki. Usaha yang dilakukan ialah dengan merencanakan, mengembangkan, dan melindungi semua kegiatan yang tekait dengan bagaimana data dan informasi dapat kita gunakan sesuai dengan yang sudah kita rencanakan dan tidak disalah gunakan oleh pihak – pihak yang tidak terkait dalam informasi tersebut.